[MUSIC REVIEW] Adi Alam, Asa dalam Bentuk Baru untuk Kepanjen

Restoration Club
3 min readDec 31, 2020

Sulit untuk merumuskan identitas musikal suatu wilayah karena keberagaman musisi di dalamnya, begitu pula dengan Kepanjen. Kendati banyak melahirkan musisi-musisi dengan karakter musik yang tegas, perumusan identitas musikal ini tetap cukup merepotkan untuk dilakukan karena tidak ada satu kata tetap yang dapat menjelaskan ragam musik dalam spektrum ketegasan ini tanpa mereduksi detail-detail kecil yang sering kali terlalu penting untuk dikesampingkan. Di tengah arus musikal yang tegas ini, Adi Alam muncul dengan musik yang sama sekali baru. Tidak hanya secara musikal, Adi Alam tampil dengan format yang mungkin masih asing bagi muda-mudi Kepanjen, solois.

Lahir dan besar di Kepanjen, Adi Alam merantau ke Jakarta untuk bekerja sekaligus membangun karir musiknya. Ia berjuang keras untuk menjadi singer-songwriter dengan memikul semua beban untuk menjadi seorang musisi, yang jika ia berada dalam format band dan tim yang memadai, dapat dibagi-bagikan. Sebelum memutuskan untuk serius berkarya, ia mempersiapkan dirinya sendiri dengan mengikuti les vokal. Ia juga tergabung dalam komunitas Songwriting Club di earHouse, sebuah kafe milik duo asal Pamulang, Endah Widiastuti dan Rhesa Aditya.

Sepanjang perjalanan musiknya Adi Alam telah merilis dua single yang semuanya diproduksi di Jakarta, yaitu “Sumiati” dan “Asa”. Single yang disebut terakhir inilah yang paling menarik perhatian karena ia diproduksi dengan sangat apik, dan mungkin dibuat saat Adi Alam memiliki kemampuan yang lebih baik daripada saat ia memproduksi “Sumiati”. “Asa” dirilis satu tahun setelah “Sumiati”. Dua single ini dapat digunakan untuk mengukur seberapa berkembang Adi Alam sebagai singer-songwriter.

Cover single “Asa”

“Asa” dibangun lewat dua track gitar akustik dengan teknik Travis Picking yang dimainkan bersamaan dengan pola yang berbeda. Travis Picking dalam lagu ini sangat efektif untuk menciptakan ritme konstan yang menjaga pendengarnya tetap terjaga pada dunia yang dibentuk oleh “Asa”. Synthesizer yang diletakkan di balik fondasi gitar degan chord yang didesain oleh Adi benar-benar berbahaya, jika tidak cukup waspada, kombinasi ini akan dengan mudah membawamu ke alam kontemplasi. Karakter vokal Adi yang tebal, dibantu dengan reverb yang membiaskan sedikit suara aslinya adalah sajian utama dalam lagu ini. Les vokal yang diikutinya terbukti sangat berguna, caranya menyanyi sungguh enak untuk didengarkan. Tiap kata keluar dari mulutnya dengan jelas sehingga pesan dalam lagu ini mudah untuk dipahami. Adi rupanya benar-benar ingin menjerumuskan pendengarnya sedalam mungkin ke dunia “Asa”, track vokal Dany Soengkar sebagai sinden yang diletakkan di penghujung lagu hingga ia pelan-pelan memudar bersama dengan musiknya sangat membantu pendengar untuk berefleksi dengan dirinya sendiri setelah Adi puas menyampaikan pesannya dari awal lagu. Sebuah penutup yang manis dan mendalam.

Penulisan lirik “Asa” disebut Adi terinspirasi dari percakapannya dengan seorang pedagang mie ayam. Lewat percakapan ini ia mencerap realita yang pahit, yang terkadang tidak adil bagi seseorang. “Asa” adalah refleksi Adi tentang kehidupan sehari-hari, dimana banyak orang yang harus menerima fakta bahwa ia tidak bisa hidup sesuai dengan harapannya tiap ia terbangun dari tidurnya di pagi buta. Inspirasi yang didapat dari cara yang remeh ini membuat pesan yang termuat dalam lagu ini tetap membumi. Dipadu dengan musik yang kontemplatif, isi lirik “Asa” terasa dekat untuk dijangkau sehingga sangat mudah untuk dipahami tanpa harus melalui proses berpikir yang panjang. “Asa” adalah sebuah wahana kontemplasi instan.

Memiliki seorang singer-songwriter sekaliber Adi Alam, Kepanjen patut bangga. Keberadaannya memberi warna baru bagi musik Kepanjen lewat musiknya dan format pementasannya. Jika berada dalam kondisi yang tepat, bisa saja ia menjadi awal untuk wabah musik baru di Kepanjen. Adi Alam tentu akan membuat siapapun yang berusaha membakukan identitas musikal Kepanjen bekerja lebih keras lagi. Melihat betapa menjanjikannya Adi Alam, maka sempatkan diri untuk menontonnya di panggung-panggung di mana ia berada. Ceritakan pada teman-temanmu betapa indah musik yang diproduksi oleh arsitek bunyian satu ini. Adi Alam layak dimasukkan dalam daftar artis yang harus terus dipantau karena ia dapat memberikan kejutan baru sewaktu-waktu.

Artikel ditulis oleh shuttleark

--

--

Restoration Club

Kolektif dan media pengarsipan pergerakan seni muda-mudi Kepanjen, Kab. Malang | IG: @restorationclub.kpj