[SCENE SPHERE] Gudang Penyimpanan Sumber Daya Berkedok Warung Kopi Bernama Sastro Socialhouse

Restoration Club
5 min readJan 12, 2021
Plakat Sastro Socialhouse

Sastro Socialhouse bukanlah warung kopi yang punya kaitan erat dengan sejarah perjalanan skena seni Kepanjen. Jika kedai kopi seperti Amorfati terhubung secara mendalam dengan skena musik Hardcore Kepanjen beserta sejarah panjangnya, Sastro Socialhouse muncul dari antah berantah. Satu-satunya hubungan yang pernah terjalin antara Sastro dengan skena seni Kepanjen terjadi sekitar tahun 2010–2014-an. Pada masa ini, bangunan Sastro masih dipergunakan untuk studio musik rentalan yang tidak terlalu populer di kalangan musisi Kepanjen, Cozy Music Studio. Pemilik Cozy, yang juga merupakan pemilik Sastro sekarang, bukanlah orang yang banyak atau bahkan tidak sama sekali, dibicarakan ketika skena seni Kepanjen dibahas. Dengan fakta seperti ini ini, kemunculan Sastro Socialhouse sebagai pemain baru di kancah skena seni Kepanjen tidak lantas bisa diremehkan begitu saja.

Sastro Socialhouse terletak di seberang gedung Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang, Kepanjen. Jika kamu berangkat ke Sastro dari arah utara, kamu akan melewati artefak yang sangat penting bagi pelaku skena musik Kepanjen, Gedung KORPRI. Sastro dibangun dengan konsep menu ala warung kopi. Menu olahan kopi yang disajikan tanpa melalui proses rumit menjadi tumpuan utama warung kopi ini. Seperti halnya warung kopi biasanya, Sastro berusaha memenuhi kebutuhan nongkrong yang cukup generic, dari kopi hitam, es kopi susu, hingga wedang uwuh. Kendati berkonsep warung kopi, Sastro tetap menyediakan sajian yang populer di kalangan anak muda masa kini seperti vietnam drip hingga americano. Intinya, melalui ragam menu ini Sastro berusaha memenuhi keinginan berbagai macam tipe konsumen.

Ruangan depan Sastro Socialhouse

Seperti menunya, desain bangunan Sastro juga dibuat serbaguna. Sastro terbagi menjadi tiga ruangan, ruangan paling depan adalah ruangan paling luas yang dimiliki. Ruangan ini diciptakan untuk menunjang komunikasi yang intense, meja-meja kecil dengan kursi yang ditata rapat mengelilinginya akan mempermudah komunikasi gerombolan karena jarak antar orang menjadi dekat. Ruangan kedua adalah ruangan multifungsi, ruangan yang sekaligus jadi tempat bar dan kasir ini mempunyai AC yang bisa dinyalakan kapan saja jika ruangan ini dipesan untuk area non-smoking. Ruangan ini juga paling bisa digunakan untuk rapat komunitas yang membutuhkan ketenangan dan privasi. Ruangan ketiga adalah ruangan yang bakal jadi andalan Sastro Socialhouse. Ruangan yang dinamai Rooftop Sastro ini, sekalipun masih dalam tahap pengembangan, sudah bisa digunakan untuk nongkrong, bahkan area ini sudah pernah digunakan untuk acara musik.

Rooftop Sastro saat digunakan untuk acara musik

Di balik konsep generic-nya, Sastro Socialhouse ternyata menyimpan cukup banyak sumber daya untuk turut menghidupkan geliat skena seni Kepanjen kontemporer. Pemiliknya merupakan bekas anggota awal vendor alat pertunjukan yang cukup populer di Kota Malang saat ini, Kamar Gelap. Setelah ia merasa urusannya di Kamar Gelap telah selesai, ia membawa pulang apa yang dimilikinya ke Kepanjen. Dengan bekal pengalaman vendoran, beberapa set alat pertunjukan yang ia bawa pulang (dan semuanya masih berstiker Kamar Gelap), dan warung kopi Sastro miliknya, ia sadar betul bahwa modal ini harus dimanfaatkan. Sayang, sejak Sastro berdiri pada tahun 2017, ia tidak menemukan partner yang tepat untuk memaksimalkan modal ini.

Baru belakangan ini Sastro bisa tampil sebagai salah satu pemeran serius dalam skena seni Kepanjen setelah ia bertemu sebagian anggota Restoration Club dan beberapa kolega lawasnya yang kini berkecimpung di dalam skena seni Kota Malang. Bersama Restoration Club, Sastro sudah beberapa kali berhasil menyelenggarakan acara seni, mulai dari release party single terbarunya Oddwain, miniwall jamming oleh Kuli Urban, dan yang paling baru, acara musik Takut Ketinggian yang rencananya akan menjadi agenda rutin Sastro Socialhouse dan Restoration Club. Pemilik Sastro juga mempercayakan alat-alat pertunjukan miliknya untuk dikelola oleh Restoration Club. Lewat kerjasama ini, Sastro telah membantu membentuk wajah Restoration Club sebagai kolektif, vendor, dan media. Sastro juga menjadi basecamp divisi media Restoration Club. Sejauh ini, semua tulisan yang diterbitkan Restoration Club dikerjakan di Sastro.

Pemilik Sastro bersama sebagian awak media Restoration Club

Sebagai pemain baru, Sastro Socialhouse berusaha membangun relasi yang baik dengan beberapa pelaku yang lebih senior di Kepanjen. Pemilik Sastro menunjuk beberapa anggota Restoration Club sebagai delegasinya untuk berhubungan dengan pihak luar. Perkembangan relasional Sastro dengan pihak luar paling terlihat lewat wacana yang dibangun bersama dengan Amorfati. Dalam perputaran skena, Amorfati dengan cita-citanya untuk membentuk iklim diskusi yang baik di Kepanjen, menegaskan diri sebagai tempat untuk mengadakan kajian dan diskusi, dan Sastro lebih fokus beroperasi sebagai gigsplace untuk mewadahi artis-artis Kepanjen agar bisa menampilkan karyanya di hadapan publik. Kendati muncul hubungan semacam ini, tidak lantas membuat kedua kedai ini mengemban tugas yang kaku, pembagian tugas ini bisa sewaktu-waktu berubah sesuai kebutuhan.

Kemampuan Sastro untuk menjadi gigsplace yang memiliki alat pertunjukan sendiri benar-benar menjadi keuntungan besar. Dengan ini, Sastro tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak untuk menyelenggarakan acara. Pemilik Sastro terkadang bisa menjadi sangat visioner, kombinasi gigsplace dan alat pertunjukan ini tidak hanya dimanfaatkan untuk penyelenggaraan acara. Ia berusaha mencetak beberapa soundman yang nantinya bisa memenuhi kebutuhan tata sonika saat pertunjukan, setidaknya di Kepanjen. Dalam rangka memproduksi soundman, pemilik Sastro bekerja sama dengan koleganya di Kamar Gelap dulu untuk mendidik kandidat-kandidat soundman yang ia miliki. Tiap acara yang melibatkan musik di Sastro bisa sekaligus menjadi kelas tata sonika dadakan. Lewat program ini, pemilik Sastro berharap bisa membentuk pemahaman tentang pentingnya tata sonika yang bagus saat pertunjukan, khususnya pada musisi Kepanjen.

Sastro Socialhouse merupakan salah satu wajah skena seni Kepanjen kontemporer. Ia menyimpan segudang sumberdaya yang potensinya bisa dimaksimalkan lebih jauh lagi. Sementara ini, Sastro telah terbukti menjadi powerhouse wacana seni Kepanjen lewat Restoration Club dalam kapasitasnya sebagai media. Kepemilikan terhadap beberapa alat pertunjukan juga menjadi kekuatan utama Sastro dalam perskenaan Kepanjen. Pemilik Sastro menyebut alat ini bisa dimanfaatkan dengan gratis jika digunakan di area Sastro Socialhouse, tarif sewa baru diberlakukan bila alatnya digunakan di tempat lain. Keterbukaan Sastro sebagai gigsplace diharapkan dapat banyak membantu memenuhi kebutuhan para seniman Kepanjen akan ruang pertunjukan. Memang Sastro tidak akan mampu menjadi pengganti Gedung KORPRI yang sakral itu, tapi setidaknya ia mampu menegaskan keterlibatannya di skena seni Kepanjen, dan mungkin membantu beberapa pihak untuk tetap bertahan di dunia seni.

Artikel ditulis oleh shuttleark

--

--

Restoration Club

Kolektif dan media pengarsipan pergerakan seni muda-mudi Kepanjen, Kab. Malang | IG: @restorationclub.kpj